Wednesday, February 26, 2014

“SI BAIK” YANG BENAR-BENAR BAIK

Banyak pernyataan menekankan pentingnya probiotik. Tampaknya keterlibatan probiotik dalam menunjang kesehatan saat ini semakin mencuat di mana-mana. Nah, seberapa jauhkah anda mengenal probiotik?
Si bakteri baik, demikian probiotik dijuluki. Probiotik merupakan organisme yang memberikan efek positif bagi kesehatan dengan cara mengatur keseimbangan flora di dalam usus dan saluran pencernaan. Fungsinya antara lain menstimulasi pertumbuhan sel-sel usus yang sehat, melapisi dinding usus, menjaga proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Tak heran bila probiotik mendapat predikat sebagai “bakteri baik”.
Probiotik bisa ditemukan di dalam usus, susu fermentasi, keju dan mentega. Namun agar fungsi tersebut bisa optimal, ada syarat-syarat khusus yang harus terpenuhi. Bakteri itu harus mampu bertahan hidup selama dalam penyimpanan, waktu dikonsumsi dan sesampainya di salu
ran cerna. Memang tidak semua bakteri bisa bertahan hidup sampai saluran cerna, karena kondisi asam dalam lambung bisa membunuh bakteri. Padahal dalam usus harus ada bakteri baik dalam jumlah yang cukup, yaitu sekitar 106-108 koloni/ml. Nah, untuk syarat yang satu ini, tidak salah jika anda memilih Bioterra sebagai produk probiotik konsumsi keluarga anda, sebab probiotik Bioterra hidup dalam siklus kultur seimbang sehingga memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, bakteri juga harus tidak patogenik atau tidak bersifat menimbulkan penyakit dan tidak beracun.
Seiring kemajuan teknologi, probiotik kini bisa dibuat “setengah tidur” atau disebut sebagai kondisi dorman. Dia akan kembali aktif ketika bersentuhan dengan air, baik itu air bersuhu normal maupun air hangat. Teknologi inilah yang dipakai oleh Bioterra, terutama Bioterra Saribuah dan Platinum. Dengan demikian tidak mengherankan jika jumlah probiotik dalam sebotol Bioterra Saribuah atau Platinum jauh lebih banyak dibandingkan dengan Bioterra Premium atau Silver. Dulu, konsumsi probiotik harus dalam keadaan dingin atau tidak panas, agar si bakteri baik tetap hidup. Nah, dengan penemuan baru yang dipakai Bioterra, probiotik dapat tetap bertahan hidup walau tidak disimpan dalam lemari es, juga tetap hidup dan bekerja walau diseduh dengan air panas sekalipun.
Probiotik seringkali disandingkan dengan prebiotik. Keduanya memang saling mendukung satu sama lain. Probiotik sebagai bakteri baik yang hidup tentu membutuhkan makanan. Disinilah peran prebiotik, berfungsi sebagai bahan makanan yang mempunyai efek merangsang pertumbuhan probiotik.
Sumber prebiotik antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, gandum, bawang putih dan madu. Pisang bahkan disebut-sebut sebagai sumber prebiotik terbesar yang kemudian dipakai dalam Bioterra Saribuah.

http://probioterra.com/

Wednesday, February 19, 2014

Biang Keringat Langsung Minggat

Penuturan Bapak Sayyaf tentang putrinya, Hp. 085725266574
“Kira-kira dua bulan yang lalu, saat cuaca sedang panas-panasnya, ada sesuatu yang tidak biasa pada anak kami. Hari itu dia sedikit berbeda, tidak seceria biasanya. Ternyata ada biang keringat di bagian tengkuk dan leher belakang. Biang keringat itu sangat mengganggu. Berulang kali anak kami menggaruk-garuk bagian tengkuknya. Bagian tengkuk itu terlihat merah. Akhirnya saya coba terapi dengan Bioterra Silver. Hasilnya, subhanallah, esoknya anak saya kembali bermain ceria. Biang keringat hilang total, warna merah sudah tak ada lagi, dan si kecil pun tidak garuk-garuk lagi. Tentu itu semua karena Allah, yang mengijinkan kesembuhan putri kami lewat perantaraan Bioterra. Terima kasih Bioterra.” (September 2013). (probioterra.com)

Monday, February 17, 2014

Membantu Menangani ISPA & Tifus

Penuturan Adhi Cahyono tentang putranya Rafi Aditya,
Alamat: Pasar Kliwon Surakarta, 02718083813/083838339597
“Tanggal 9 Mei 2013 anak kami Rafi mengalami step berulang. Karena panik kami masukkan ke salah satu rumah sakit swasta di Solo. Dari hasil lab, anak kami terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) & tifus. Anak kami diharuskan rawat opname. Selain ditangani secara medis, tanpa sepengetahuan dokter dan tenaga medis kami minumkan juga Bioterra Platinum dan Saribuah. Kami campur dua varian tersebut dengan dosis masing-masing ½ sendok takar yang kami larutkan dalam air setengah gelas. Kami berikan pada anak 2x sehari dengan diberi jeda 2 jam setelah minum obat medis. Hari pertama minum Bioterra, pada malamnya panas tubuh anak kami meningkat tajam hingga 39,8 derajat celcius disertai muntah. Kami yakin itu adalah reaksi detoksifikasi. Kami teruskan pemakaian Bioterra, karena prinsip kami asal si anak tidak muntah darah, tetap kami lanjutkan. Setelah muntah, panasnya berangsur turun. Air putih terus kami minumkan pada anak. Malam kedua dan ketiga kejadian berulang. Pagi hari keempat, dokter melakukan cek terhadap kondisi Rafi. Subhanallah, dokter cukup kaget karena Hb Rafi tetap stabil. Hingga malam kondisi tetap stabil, dan keesokan paginya sudah diperbolehkan pulang. Di rumah konsumsi Bioterra diteruskan, dan hanya beberapa hari setelahnya Rafi sudah sembuh total. Kami lega sakit ISPA dan tifus anak kami tertangani dengan baik. Semua ini atas ijin Allah swt. Semoga Bioterra terus memberikan manfaat bagi banyak orang.” (November 2013)