Saturday, August 24, 2013
MENGENAL ORGAN LIMPA
Anatomi Organ Limpa
Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (tanpa duktus, ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan interna dan lingkungan eksterna tubuh, suatu sistem yang membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ lalu membawa produk akhir metabolik dari sel ke luar tubuh.
Limpa merupakan organ limfoid terbesar. Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Limpa terletak pada bagian depan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung, atau berada di perut kiri bagian atas. Oleh karena itu, jika ada pukulan hebat di daerah lambung, dapat memecahkan limpa, merobek pembungkusnya, dan merusak jaringan di dalamnya.
Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Organ yang satu ini berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan makrofag, mendegradasi eritrosit, sebagai tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah. Selain itu, limpa juga berfungsi untuk menghancurkan sel darah merah yang sudah tua, membentuk sel darah merah yang baru, mengganti sel darah merah yang telah rusak, membentuk sel limfosit, membuang kelembaban tubuh, menyimpan materi dasar dan mentranspor materi dasar ke paru-paru, serta mempengaruhi otot dan pergerakan.
Sistem Kerja Organ Limpa
Parenkim limpa disebut pulpa, terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa. Sinusoid adalah ruang berisi darah. Sedangkan pulpa putih tersebar di dalam pulpa merah, berbentuk oval, dan berwarna putih kelabu. Bagian yang putih merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi, sedangkan bagian yang merah bertugas membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah (misalnya sel darah merah yang rusak).
Sel darah putih tertentu (limfosit) menghasilkan antibodi pelindung dan memegang peranan penting dalam melawan infeksi. Limfosit ini dapat dibentuk dan mengalami pematangan di dalam bagian putih limpa. Bagian merah limpa mengandung sel darah putih lainnya (fagosit) yang berfungsi mencerna bahan yang tidak diinginkan (misalnya bakteri atau sel yang rusak) dalam pembuluh darah.
Bagian merah limpa memantau sel darah merah (menentukan sel yang abnormal, terlalu tua, atau yang mengalami kerusakan) dan menghancurkannya. Oleh karena itu, bagian merah ini kadang disebut sebagai kuburan sel darah merah. Bagian merah juga berfungsi sebagai cadangan untuk elemen-elemen darah, terutama sel darah putih dan trombosit. Pada banyak binatang, bagian merah ini melepaskan elemen darah ke dalam darah sirkulasi pada saat tubuh memerlukannya. Tetapi pada manusia, pelepasan elemen ini bukan merupakan fungsi limpa yang penting.
Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten, yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan menyelenggarakan inaktivasi atau perusakan benda-benda asing. Sel imunokompeten terdiri atas sel utama bergerak (sel limfosit dan makrofag) dan sel utama menetap (retikuloendotel dan sel plasma).
Limpa dianggap sebagai salah satu pusat kegiatan pada sistem retikuloendotelium (jaringan pengikat retikular) yang berfungsi menghancurkan sel-sel darah yang telah tua, memakan bakteri, melipatgandakan diri kalau ada infeksi, memakan antigen, dan merangsang sel-sel plasma untuk membentuk antibodi. Awalnya, peranan limpa tidak dimengeri dengan jelas. Namun akhir-akhir ini ditemukan bahwa ketidakhadiran limpa dapat mendorong timbulnya beberapa jenis infeksi. Jika dilihat secara harfiah, limpa mungkin hanya segumpal daging, sama seperti organ-organ lainnya. Namun demikian ia menunjukkan kinerja dan tingkat kecerdasan tak terduga dari sekadar segumpal daging. Ia mengorganisasikan segalanya, tidak membiarkan terjadinya masalah, dan bekerja tanpa istirahat.
Mari sayangi limpa kita dengan konsumsi BioTerra!
--Diadaptasi dari tulisan Asy Dheery Putheran dalam buku Jam Piket Organ Tubuh Manusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment