Merokok dapat menyebabkan kerusakan memori serta menurunkan kemampuan belajar dan berpikir. Demikian dikatakan dalam sebuah penelitian terbaru. Dampak kelanjutannya dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Para peneliti di King's College London mengkaji korelasi antara kemungkinan serangan jantung dan stroke dengan kerusakan memori otak sebagai akibat dari merokok. Mereka menghimpun data tentang gaya hidup dan kesehatan dari 8800 orang berusia di atas 50 tahun dan menguji kemampuan otak mereka. Salah satu aktivitas tes, peserta diminta mempelajari kata-kata dan nama baru yang berhubungan dengan binatang dalam satu menit. Hasil tes menunjukkan bahwa secara garis besar risiko serangan jantung dan stroke berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif. Mereka yang berisiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke mengalami penurunan yang besar dalam fungsi kognitifnya. Para peneliti itu juga mendapati hubungan konsisten antara merokok dengan skor yang rendah dalam tes.
"Penurunan fungsi kognitif menjadi lumrah seiring dengan penuaan. Jumlahnya bertambah dan mengganggu fungsi kognitif sehari-hari dan kesejahteraan. Namun kemudian kami mengidentifikasi sejumlah faktor risiko yang mungkin berasosiasi dengan percepatan penurunan fungsi kognitif. Dengan demikian penurunan fungsi kognitif bukan saja disebabkan oleh penuaan, tetapi juga karena merokok," tegasnya seperti dikutip dari BBC.
Penelitian di atas menegaskan bahwa merokok sama sekali bukan perilaku sehat. Merokok mempunyai dampak yang sangat buruk terhadap kesehatan. Buruk terhadap diri sendiri, buruk pula bagi keluarga dan lingkungan masyarakat. Menghisap rokok berarti menghisap racun. Lalu menghembuskan asap rokok berarti menyebar racun yang lebih berbahaya kepada orang lain.
Rokok mengandung 4000 lebih elemen-elemen yang setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tak sempurna dari zat arang dan karbon. Gas CO yang dihasilkan oleh sebatang rokok dapat mencapai 3 sampai 6 persen. Gas ini terhisap oleh siapa saja, si perokok maupun orang di sekelilingnya. Gas CO berkemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga tubuh dan sel darah merah akan kekurangan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkannya melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme terus berlanjut maka pembuluh darah akan mudah rusak dan terjadi proses penyempitan. Penyempitan pembuluh darah berpengaruh amat buruk terhadap otak, jantung, paru-paru, ginjal, dsb.
Nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan nikmat dan kecemasan berkurang. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap adrenalin yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberi kesempatan istirahat dan tekanan darah semakin meninggi. Akibatnya timbullah hipertensi.
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Tar merupakan zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
Selain itu masih banyak zat lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Dengan demikian, memusuhi rokok sudah semestinya menjadi sikap setiap insan dimanapun mereka berada. Karena dengan tidak merokok, berarti mereka telah membantu peningkatan kesehatan penduduk bumi dan mendukung kebersihan alam. Menghindari rokok berarti menjaga kesehatan memori dan kerja otak, juga melestarikan generasi sehat.
No comments:
Post a Comment